Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerita Kesurupan Massal Di SMAN 1 Cariu

Cerita Kesurupan massal di SMAN 1 Cariu - Disini saya akan bercerita tentang kasus yang pernah geger di sekolah SMAN 1 Cariu yaitu Kesurupan massal yang pernah dialami di sekolah SMAN 1 Cariu.

Kesurupan massal di sman 1 cariu

Pada saat itu saya baru saja menginjakkan kaki ke kelas sebelas (kurang lebih dua bulan). Pada bulan Agustus tepatnya, biasanya sekolah mengadakan kegiatan ekstra kulikuler Pramuka rutin setiap minggunya, selalu di laksanakan pada hari kamis.

Memang pada saat itu juga sekolah sedang di adakannya renovasi ruangan sekolah untuk memperbaiki setiap ruangannya. terutama untuk ruangan kelas yang berada di dekat warung Bu Erion ( kami menyebutnya kala itu). Persis di depan warung Bu Erion ruangan kelas yang terdiri dari dua kelas itu akan di renovasi menjadi dua tingkat.

Ya kami pikir saat itu tidak percaya akan terealisasi, karena dari kepala sekolah sebelumnya hanya bicara saja tidak dengan tindakan. Walaupun saat itu dengan semangat kepala sekolah baru yang bernama ( Pak Fandi ), beliau memiliki semangat yang tinggi untuk membangun sekolah SMAN 1 Cariu lebih baik lagi. Di buktikan dengan ucapannya beliau akan merenovasi bangunan-bangunan yang perlu di renovasi.

Mulailah renovasi ruangan kelas yang seharusnya di renovasi terutama dua ruangan kelas yang akan di tingkat. Di mulai dari perobohan bangunan sedikit demi sedikit.

Pada saat latihan pramuka tanggal 25 Agustus tahun 2015, memang saat itu sudah diberlakukannya ekstra kulikuler pramuka hukumnya wajib. Siswa-siswi mau tidak mau harus mengikuti latihan pramuka tersebut. Biasanya di lakukan latihan pramuka setelah pulang sekolah dan pulang kerumah sekitar jam 16:30 WIB (dari sekolah).

Kejadian terjadi ketika sedang apel penutupan pramuka, saat itu ada salah satu seorang siswi yang pingsan dan langsung di bawa ke ruangan UKS.

Tak lama kemudian, dari lapangan sekolah mendengar suara jeritan menangis seperti yang kesakitan dan terus berulang kali. Hingga siswa-siswi yang berada di lapangan terheran-heran dan mulai cemas.

Tidak seperti biasanya orang pingsang bisa separah itu, apalagi dengan suara jeritan menangis. Ada kepanikan dan kecurigaan bahwasannya orang tersebut kesurupan. Alih-alih saking paniknya para siswa-siswi hingga latihan pramuka pun diberhentikan sesegara melihat kondisi yang saat itu.

Memang benar, suara jeritan pun semakin menjadi-jadi hingga lebih dari tiga orang yang mulai kesurupan. Bahkan ada juga laki-laki yang kesurupan, entah apa yang menyebabkan laki-laki tersebut kesurupan.

Ketakutan mulai dirasakan oleh siswa-siswi SMAN 1 Cariu, yang tadinya gembira bersorak-sorak ceria hening seketika menjadi kecemasan di iringi dengan rasa takut.

Saya pun saat itu merasa ketakutan karena hari semakin sore dan gelap. Di ingat hari itu bisa di katakan malam jum'at .

Siswa-siswi SMAN 1 Cariu pun langsung di pulangkan lebih awal, mengingat korban yang kesurupan terus bertambah.
(Mungkin pada saat itu, daripada korban kesurupan bertambah lebih baik siswa-siswi di pulangkan lebih awal).

Ke Esokan harinya (Hari Jum'at) ..

Mungkin setiap siswa siswi masih memiliki kecemasan seperti kemarin sore, karena takut kejadian kemarin terulang kembali.

Suasana belajarpun terasa aneh dan tidak seperti biasanya. Perasaan merasakan ketakutan jika kejadian kemarin terulang kembali. Mungkin bisa dirasakan siswa siswi kelas X, XI, dan XII saat itu.

Tak lama kemudian, di saat pergantian pembelajaran saya mendengar bahwasannya ada beberapa siswi yang kesurupan dan dibawa ke mesjid. Saya bergegas untuk mengingatkan kepada teman saya untuk tidak selalu di kosongkan hatinya dan selalu berdzikir.

Teman sekelas saya ternyata masih ada yang pikirannya kosong (melamun). Saya memang sudah curiga bahwa teman saya ini sudah mulai kesurupan. Tak lama memang benar teman saya yang perempuan mulai kesurupan dengan tangisan yang tidak jelas.

Kami pun membawanya ke mesjid/mushola SMAN 1 Cariu. Ternyata ketika di musola saya terkejut melihat banyaknya siswi yang kesurupan. Pada saat itu saya pun tidak bisa menghitungnya karena panik dan cemas.

Jika di hitung lebih dari puluhan siswi yang kesurupan, ada juga laki-laki satu dua yang kesurupan. Hingga di mushola yang lumayan luasnya hampir di penuhi oleh yang kesurupan. Ada yang berbaring, ada yang duduk, ada yang menangis dan mengamuk semuanya membuat kecemasan dan ketakutan dirasakan oleh siswa siswi SMAN 1 Cariu.

Sampai-sampai belajar pun tidak efektif dengan kejadian kesurupan ini. Yang dirasakan hanyalah ketakutan dan kepanikan yang bisa kami rasakan. melihat teman-teman yang kesurupan sesudah dia sadar terbaring lemah sambil meringis kesakitan karena ketika kesurupan mungkin di pegang tangan dan kakinya agar tidak memberontak.

Ada banyak siswa siswi yang menunggu teman teman nya yang kesurupan hingga menyadarkannya. Namun ada beberapa siswi yang susah untuk disadarkan dan terus memberontak.

Mau tidak mau pihak sekolah pun mempulangkan siswa siswi SMAN 1 Cariu lebih awal karena khawatirnya ini semua tak akan berakhir.

Bahkan setelah pulang sekolah pun, ketika saya di angkot di turunkan mendadak karena ada dua orang yang tadinya sudah sadar, kembali kesurupan saat di perjalanan menuju pulang. Lumayan jauh dari tempat sekolah, anehnya dua orang ini mulai kesurupan kembali (tempatnya di tanjakan dogol).

Saya bergegas membantu para korban kesurupan tersebut untuk menyadarkannya. Setelah sadar dua orang ini langsung bergegas dibawa pulang agar bisa langsung ditangani oleh keluarganya masing-masing.

Entah apa yang membuat kesurupan masal terjadi di SMAN 1 Cariu ini. Ada beberapa orang mengatakan bahwasannya saat merenovasi sekolah tidak adanya izin dari penunggu di situ yang sudah lama tinggal (makhluk gaib).

Hal ini masuk akal, karena memang sepatutnya saat merenovasi sekolah sebelumnya harus diadakannya tawassul atas penunggu penunggu yang berada di sekolah SMAN 1 Cariu (orang sunda menyebutnya karuhun-karuhun).

Jadi, saat renovasi berlangsung karuhun-karuhun tersebut tidak memberi izin atau menerimanya dengan baik. Sehingga akibatnya banyak siswa siswi yang kesurupan.

Lewat kesurupan inilah karuhun-karuhun bisa menyampaikan pesan lewat orang yang mereka rasuki. Mulai dari kata tidak nyaman bahwasanya rumah mereka di robohkan atau di renovasi dan lain sebagainya.

Setelah kejadian itu pihak sekolah mengadakan pengajian seperti tawassul dan ngaji yasin agar karuhun-karuhun tidak mengganggu lagi dan hidup berdampingan dengan rukun. Alhamdulillah, selepas dari itu sekolah SMAN 1 Cariu tidak terjadi lagi kesurupan massal hingga saat ini.

==========
Selesai
==========

Memang sepatutnya kita harus bersikap sopan santun dimanapun dan kapanpun. Karena pada sejatinya tidak hanya manusia makhluk yang hidup di dunia, kita juga hidup berdampingan dengan makhluk ghaib.

Dari cerita diatas banyak hikmah yang harus di ambil sebagai berikut :

1. Berlakulah sopan santun dimanapun dan kapanpun
2. Jangan pernah sering melamun atau mengosongkan hati karena setan mudah merasuki tubuhmu
3. Selalu ingat kepada Allah SWT (berdzikir)
4. Usahakan segala sesuatu ketika ingin merenovasi rumah atau sekolah sekalipun, sebelumnya (tawassul atau hadiah) kepada karuhun-karuhun di tempat tersebut.

=============

Dari cerita diatas saya menceritakan apa yang saya alami saat itu. Mungkin banyak versi cerita berbeda saat kesurupan masal di SMAN 1 Cariu tersebut dari kalangan siswa siswi angkatan 2013, 2014, dan 2015.

Jika kalian yang membaca postingan ini termasuk yang pernah mengalaminya tolong koreksi jika terjadi kurang sopan dari kata-katanya ataupun salah sekalipun. Silahkan berkomentar atau menghubungi admin..

Semuanya saya abadikan cerita ini lewat tulisan sebagai kejadian yang pernah saya alami..

Semoga dengan postingan ini membuat kalian teringat kembali atas kejadian kesurupan massal yang pernah terjadi di SMAN 1 Cariu tersebut.

Semoga bermanfaat
Terima kasih..

Post a Comment for "Cerita Kesurupan Massal Di SMAN 1 Cariu "